Senin, 09 Desember 2013

12 Cara Menambah Rezeki sesuai Tuntunan Al Qur’an dan As-Sunnah


Allah Subhanahu Wata’aala berfirman :

“Tidak ada satu makhluk melatapun di muka bumi kecuali Allah yang menanggung rezekinya, dan Dia yang mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (Huud : 6)

“Sesungguhnya seorang jiwa tidak akan wafat sebelum Allah menyempurnakan semua rizkinya, maka hendaklah kalian bertakwa kepada Allah dan memperbaiki cara mencari rizki tersebut”.   (Al Hadits)

Dalam menjalani kehidupan, seorang hamba seharusnya meyakini bahwa rizkinya telah ditetapkan oleh Allah. Apabila rizkinya habis, maka dia tidak mungkin hidup di dunia lagi.

Golongan Manusia Dalam Menyikapi Mencari Rezeki

- Berlebih-lebihan

Menganggap bahwa rizki nya datang dari kepandaian dirinya sendiri, tidak pernah berharap kepada Allah. Bahkan menghalalkan apa yang diharamkan Allah. Dalam hadits diatas disebutkan untuk bertakwa kepada Allah dan memperindah cara mencarinya sesuai tuntunan yang halal dalam syariat dalam mencari nafkah.

- Menyepelekan

Menganggap bahwa rizkinya akan datang dengan sendirinya tanpa perlu dicari. Walaupun rizki sudah ditetapkan oleh Allah, akan tetapi Nabi tetap memerintahkan kita untuk memperbagus cara mencari rizki.

Manfaat Bagi Seorang Manusia bila Ia Mengetahui  Cara Menambah (Kelapangan) Rezeki, maka ia akan :

·         Lurus dalam mencarinya

·         Seimbang dalam mencari

·         Dibukakan pintu rahmat

·         Menambah tawakal

·         Memperkuat ibadah

·         Memperindah cara mencari rezeki

 

Dua Belas Sebab Dilapangkannya Rizki Seorang Hamba

1. Banyak Memohon Ampun

“Maka aku (Nabi Nuh) katakan kepada mereka: “Mohonlah ampunlah kepada Rabb kalian, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat (melimpah ruah membawa kebaikan), dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (yang penuh dengan kebaikan dan manfaat).” (Nuh 10 – 12)

“Dan (Nabi Hud berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb-mu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras (yang membawa kebaikan) atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu (yang sudah kalian miliki), dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (Huud : 52)

Imam Al-Hasan Al-Bashri pernah mendapat pengaduan bahwa manusia ditimpa kelaparan dan beliau memberikan solusi untuk memohon ampun kepada Allah. Begitu juga permasalahan lain yang menimpa manusia seperti kemiskinan dan kurangnya keturunan. Saat beliau ditanya kenapa melakukannya, maka beliau membawakan ayat di atas.

2. Menjaga diri di atas ketakwaan

Pengertian takwa adalah mengerjakan segala perintah Allah sesuai dengan yang diperintahkan dengan mengharap pahala, serta menjauhi larangan Allah yang telah ditentukan karena takut akan adzab-Nya. Karena dengan ketakwaan inilah seseorang akan dijamin riskinya oleh Allah.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath Thalaaq : 2-3)

Sebagian ulama mengatakan bahwa dengan ketakwaan seseorang tidak akan menjadi faqir. Karena Allah akan memberinya kecukupan baik dari sisi dhahir (lahir) ataupun kecukupan yang lebih besar dari sisi bathin tatkala seseorang bertakwa dengan sebenar-benar ketakwaan. Inilah hakikat dari makna kecukupan, yaitu seseorang akan merasa tenang dengan yang sedikit dan merasa lebih dengan apa yang dianggap kurang oleh manusia.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tapi kekayaan adalah yang ada di hati” (HR. Bukhari Muslim)

3. Bertawakal kepada Allah

Diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah bersabda, “Andaikata kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, sungguh kalian akan Kami beri rizki sebagaimana burung diberi rizki. Di pagi hari keluar dalam keadaan perut kosong dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad)

Rasulullah memberikan contoh tawakal dengan burung karena burung tersebut tidak memiliki simpanan makanan. Akan tetapi walaupun dengan kondisi yang demikian, dia di pagi hari keluar mencari riski dalam keadaan perut kosong dan di sore harinya sudah kenyang. Dan burung tersebut tidak hanya berdiam diri di sarangnya, akan tetapi keluar mencari rizki.

Rukun (syarat)  agar sikap tawakal terwujud secara nyata/benar :

1.     Menyerahkan urusannya kepada Allah

2.     Menjalani sebab-sebab untuk mencapai tujuan tersebut

3.     Meyakini apabila kenikmatan tersebut datang semuanya adalah semata dari Allah

Contoh: Seseorang yang sakit menyerahkan urusan sakitnya kepada Allah, akan tetapi dia tetap berobat, berusaha menyembuhkan penyakitnya. Akan tetapi setelah sembuh dia harus mengatakan bahwa kesembuhannya merupakan karunia dari Allah.

4. Menyibukkan diri dengan ibadah

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah mengabarkan bahwa Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai Hamba-hambaku, hendaknya kalian memenuhi waktu (konsentrasi) dengan ibadah, kalau kalian melakukannya Aku akan memenuhi dada kalian dengan kekayaan, dan Aku akan menutupi kefakiran kalian. Kalau kalian tidak melakukannya, Aku akan memenuhi dada kalian dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutup kefakiran kalian.”

Maka hendaknya seorang hamba menyibukkan dirinya dengan ibadah dan tetap berusaha mencari rizkinya. Karena dengan berkonsentrasi terhadap ibadah inilah yang akan mempermudah seseorang dalam mencari rizki.

5. Mensyukuri nikmat-Nya

Allah berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim : 7)

Rukun untuk mensyukuri kenikmatan :

·         Memuji Allah dengan lisannya

·         Mengakui dalam hati bahwa semua nikmat tersebut datang dari-Nya. Apapun kenikmatan yang datang kepada kalian maka itu datangnya dari Allah (An-Nisaa : 79)

·         Menggunakan kenikmatan tersebut dalam ketaatan

6. Istiqomah diatas agama

Allah berfirman, “Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (Al-Jin : 16)

7. Menyambung ibadah haji dan umrah

Rasulullah bersabda, “Terus-meneruslah kalian menyambung antara pelaksanaan haji dan umrah, sebab kedua ibadah ini menggugurkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana api menggugurkan karat di besi”.

8. Menyambung silaturahmi

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang senang Allah luaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari Muslim)

9. Berinfaq dengan pemberian dari Allah

Allah berfirman dalam hadits Qudsi,Wahai anak adam berinfaklah, maka aku akan berinfaq kepadamu”

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada satu haripun yang berlalu kecuali ada dua malaikat yang turun, satu malaikat berkata, Ya Allah, berilah kepada orang yang berinfak di hari ini ganti untuknya. Dan malaikat yang lainnya berkata, Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang yang tidak berinfak di hari ini.” (HR. Bukhari Muslim)

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya shodaqoh itu tidak pernah mengurangi harta.” (HR. Bukhari Muslim)

Allah berfirman, “Apapun yang kalian infaqkan dari sesuatu, maka Dialah yang akan menggantinya, dan Dialah sebaik-baik pemberi rizki.” (Saba’ : 39)

10. Berinfaq kepada penuntut ilmu

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa datang seorang lelaki kepada Rasulullah mengadukan saudaranya yang belajar kepada Rasulullah dan tidak bekerja, maka dijawab oleh Nabi, “Barangkali kamu mendapat rizki dikarenakan saudaramu.” (HR. Imam Ahmad)

Keberadaan penuntut ilmu ditekankan dalam syariat, karena dengan mereka umat Islam akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak.

11. Berbuat baik kepada orang-orang yang lemah

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Tidaklah kalian itu mendapatkan rizki dan mendapatkan pertolongan kecuali kalau kalian berbuat baik terhadap orang-orang yang lemah diantara kalian.” (HR. Imam Bukhari)

12. Menjaga shalat lima waktu

Diantara cara menjaga shalat lima waktu :

·         Melakukannya di awal waktu yang utama

·         Apabila laki-laki maka wajin shalat berjamaah di masjid

·         Apabila seorang kepala keluarga maka memerintahkan anggota keluarganya untuk mengerjakan shalat

Allah berfirman, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepada kalian. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thaahaa : 132)

Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas bahwa apabila seseorang memerintahkan keluarganya untuk mengerjakan shalat dan bersabar terhadapnya, maka dia akan dikaruniakan rizky dari arah yang tidak pernah dia sangka.

SUMBER : Kunci-kunci Rizki, Khutbah Jumat oleh Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi

Rabu, 10 Oktober 2012

Bekerja di Hotel


Bekerja di Hotel

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Ustadz, apa hukum bekerja di hotel, karena ada sebagian orang yang melarangnya karena terlalu banyak maksiat. Jazakallah.

Jawaban:
Wa’alaikumussalam…

Bekerja di Hotel

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga, dan sahabatnya.
Pekerjaan adalah urusan dunia salah satunya adalah bekerja di hotel, bukan urusan ibadah. Sedangkan para ulama telah menggariskan satu kaidah umum dalam setiap urusan dunia:
“Hukum asal pada setiap urusan dunia ialah mubah.”
Bila demikian, dapat diketahui bahwa hukum asal bekerja di perhotelan atau yang lainnya adalah halal. Berdasarkan prinsip ini lebih jauh para ulama menegaskan bahwa orang yang mengharamkan hal dari urusan dunia, maka ia berkewajiban untuk mendatangkan dalil yang menjadi dasar hukum haram tersebut. Bila ia tidak berhasil mendatangkan dalil, maka klaim haram tersebut tidak dapat diterima alias tertolak.
Perlu diketahui bahwa haramnya suatu pekerjaan secara umum terjadi dikarenakan dua alasan:
  1. Karena pekerjaannya haram, seperti menjadi pekerja seks komersial, tukang pukul, dan yang serupa.
  2. Obyek pekerjaan atau cara menjalankan pekerjaan yang tidak benar, seperti membungakan piutang, jual beli dengan cara-cara yang tidak benar, tukang masak daging babi, dan yang serupa.
Bila suatu pekerjaan haram karena alasan pertama, maka pekerjaan itu haram secara mutlak. Bagi semua orang dan dengan cara bagaimana pun dijalankan, ia tetap saja haram. Adapun bila suatu pekerjaan haram dikarenakan alasan kedua, maka tidak tepat bila seseorang membuat klaim yang bersifat umum, seperti orang yang melarang bekerja di hotel ini.
Dengan demikian, pekerjaan di perhotelan yang haram sudah semestinya ditinjau dari kedua alasan di atas. Bila bekerja di perhotelan sebagai penjaja seks komersial, maka tidak diragukan akan keharamannya. Adapun bila bekerja dalam pekerjaan yang halal, tetapi kadang objek pekerjaannya atau cara bekerjanya tidak benar, maka pekerjaannya itu haram, namun masih terbuka peluang untuk membenahinya.
Sebagai contoh bila Anda sebagai juru masak, dan oleh pengelola hotel Anda diminta memasak daging babi, maka haram bagi Anda untuk mematuhi perintahnya ini. Apabila Anda menolaknya, maka hasil pekerjaan Anda tetap halal, karena Anda tidak melakukan hal yang mungkar pada pekerjaan Anda. Terlebih-lebih bila Anda menegakkan syariat amar ma’ruf dan nahi munkar, yaitu dengan menasihati pengelola hotel untuk tidak menyajikan makanan yang haram.
Akan tetapi, bila Anda mematuhi perintahnya untuk memasak daging babi, maka Anda berdosa dan tentunya penghasilan anda tercampur antara yang halal dan yang haram. Atau, kalau Anda bekerja sebagai akuntan di suatu hotel dan Anda diperintah untuk mengelola dana hotel dengan cara membungakannya, maka Anda berdosa. Akan tetapi, bila Anda dapat meyakinkan pemilik hotel agar dananya dikelola dengan cara-cara yang benar, maka pekerjaan Anda halal.
Wallahu a’lam bish showab.
Sumber: Majalah Al-Furqon Edisi 01 Tahun ke-10 1432 H/ 2011
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Ustadz, apa hukum bekerja di hotel, karena ada sebagian orang yang melarangnya karena terlalu banyak maksiat. Jazakallah.

Jawaban:
Wa’alaikumussalam…

Bekerja di Hotel

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga, dan sahabatnya.
Pekerjaan adalah urusan dunia salah satunya adalah bekerja di hotel, bukan urusan ibadah. Sedangkan para ulama telah menggariskan satu kaidah umum dalam setiap urusan dunia:
“Hukum asal pada setiap urusan dunia ialah mubah.”
Bila demikian, dapat diketahui bahwa hukum asal bekerja di perhotelan atau yang lainnya adalah halal. Berdasarkan prinsip ini lebih jauh para ulama menegaskan bahwa orang yang mengharamkan hal dari urusan dunia, maka ia berkewajiban untuk mendatangkan dalil yang menjadi dasar hukum haram tersebut. Bila ia tidak berhasil mendatangkan dalil, maka klaim haram tersebut tidak dapat diterima alias tertolak.
Perlu diketahui bahwa haramnya suatu pekerjaan secara umum terjadi dikarenakan dua alasan:
  1. Karena pekerjaannya haram, seperti menjadi pekerja seks komersial, tukang pukul, dan yang serupa.
  2. Obyek pekerjaan atau cara menjalankan pekerjaan yang tidak benar, seperti membungakan piutang, jual beli dengan cara-cara yang tidak benar, tukang masak daging babi, dan yang serupa.
Bila suatu pekerjaan haram karena alasan pertama, maka pekerjaan itu haram secara mutlak. Bagi semua orang dan dengan cara bagaimana pun dijalankan, ia tetap saja haram. Adapun bila suatu pekerjaan haram dikarenakan alasan kedua, maka tidak tepat bila seseorang membuat klaim yang bersifat umum, seperti orang yang melarang bekerja di hotel ini.
Dengan demikian, pekerjaan di perhotelan yang haram sudah semestinya ditinjau dari kedua alasan di atas. Bila bekerja di perhotelan sebagai penjaja seks komersial, maka tidak diragukan akan keharamannya. Adapun bila bekerja dalam pekerjaan yang halal, tetapi kadang objek pekerjaannya atau cara bekerjanya tidak benar, maka pekerjaannya itu haram, namun masih terbuka peluang untuk membenahinya.
Sebagai contoh bila Anda sebagai juru masak, dan oleh pengelola hotel Anda diminta memasak daging babi, maka haram bagi Anda untuk mematuhi perintahnya ini. Apabila Anda menolaknya, maka hasil pekerjaan Anda tetap halal, karena Anda tidak melakukan hal yang mungkar pada pekerjaan Anda. Terlebih-lebih bila Anda menegakkan syariat amar ma’ruf dan nahi munkar, yaitu dengan menasihati pengelola hotel untuk tidak menyajikan makanan yang haram.
Akan tetapi, bila Anda mematuhi perintahnya untuk memasak daging babi, maka Anda berdosa dan tentunya penghasilan anda tercampur antara yang halal dan yang haram. Atau, kalau Anda bekerja sebagai akuntan di suatu hotel dan Anda diperintah untuk mengelola dana hotel dengan cara membungakannya, maka Anda berdosa. Akan tetapi, bila Anda dapat meyakinkan pemilik hotel agar dananya dikelola dengan cara-cara yang benar, maka pekerjaan Anda halal.
Wallahu a’lam bish showab.
Sumber: Majalah Al-Furqon Edisi 01 Tahun ke-10 1432 H/ 2011

Read more about Halal Haram by www.konsultasisyariah.com

sumber :  http://www.konsultasisyariah.com/bekerja-di-hotel/#axzz28sHTL3tz

Jumat, 11 Mei 2012

Kamis, 09 Desember 2010

BDO Indonesia - History

BDO is an organization of member firms around the world, serving local and international clients. We are at BDO always focused on client service through more than 670 offices and 110 countries around the world. Each BDO member firm is an independent legal entity in its own country. With the flexible personal characteristics of a local firm, and with access to the intellectual capital of approximately 44,000 professionals, has made BDO as an organization firm with global expertise with a local focus.

In Indonesia, BDO Indonesia as a member firm of BDO International has served BDO’s international clients doing business in Indonesia since 1992. This firm was established on 6 December 1979 and founded by Mr. Richard B. Tanubrata. Become one of the oldest accounting firms in Indonesia has made BDO Indonesia posses in-depth understanding in providing accounting and auditing services in Indonesia.

We in BDO Indonesia firmly believed that building responsive and responsible relationship with our clients will help you growing faster and stronger from the ground up. With the team consist of 14 partners and more than 250 professional staffs; simply we deliver our services within your needs. We are well prepared to assist you from ground level to achieve the highest success, as you are start-up or an established enterprise looking to take the next step up.

It is has been our commitment to assist our client and our people to excel. Our focus is not increasing the number of clients and people, but more on helping our client hand in hand to improve being better and better, supported by our qualified and dedicated professional. Our goal is clear, that is why our people always put in their minds about our 3C’s (Community, Communication, and Commitment) a symbol of our strength and unity.



Our Beliefs

An important part of understanding the BDO approach is to know the key beliefs that all our people carry in our day to day work and interaction with each other and clients.

We believe that we are one.

We believe that local distinctiveness is our strength.

We believe that client proximity drives success.

We believe that integrity is absolute.

For BDO Indonesia and BDO around the world, our Mission is to be recognized as the leader at partnering our clients each other for mutual success.



























Selasa, 26 Oktober 2010

Kumpulan nasehat tentang Dunia : hanyalah kesenangan yang menipu"

Sobat bloger, pada suatu saat admin berkesempatan mendapat sedikit nasehat agama dari ulama, yang sangat bermanfaat khususnya bagi admin sendiri dan umumnya untuk seluruh sobat sekalian. Mari kita sama -sama simak beberapa kutipan tentang dunia yang bisa mengingatkan kita, agar tetap menomorsatukan beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala.
 
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا وَفِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bersabda:


لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ

“Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun.” (HR. At-Tirmidzi no. 2320, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 686)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, sambil memegang pundak iparnya ini:


كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (HR. Al-Bukhari no. 6416)

Suatu ketika Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di atas selembar tikar. Ketika bangkit dari tidurnya tikar tersebut meninggalkan bekas pada tubuh beliau. Berkatalah para shahabat yang menyaksikan hal itu, “Wahai Rasulullah, seandainya boleh kami siapkan untukmu kasur yang empuk!” Beliau menjawab:


مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

“Ada kecintaan apa aku dengan dunia? Aku di dunia ini tidak lain kecuali seperti seorang pengendara yang mencari teteduhan di bawah pohon, lalu beristirahat, kemudian meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2377, dishahihkan Asy-Syaikh Al- Albani rahimahullahu dalam Shahih At-Tirmidzi)

Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah menangis melihat kesahajaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai beliau hanya tidur di atas selembar tikar tanpa dialasi apapun. Umar radhiyallahu ‘anhu berkata:


فَرَأَيْتُ أَثَرَ الْحَصِيْرِ فِي جَنْبِهِ فَبَكَيْتُ. فَقَالَ: مَا يُبْكِيْكَ؟ فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّ كِسْرَى وَقَيْصَرَ فِيْمَا هُمَا فِيْهِ وَأَنْتَ رَسُوْلُ اللهِ. فَقَالَ: أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُوْنَ لَهُمُ الدُّنْيَا وَلَنَا اْلآخِرَةُ؟

Aku melihat bekas tikar di lambung/rusuk beliau, maka aku pun menangis, hingga mengundang tanya beliau, “Apa yang membuatmu menangis?” Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, sungguh Kisra (raja Persia, –pent.) dan Kaisar (raja Romawi –pent.) berada dalam kemegahannya, sementara engkau adalah utusan Allah [2].” Beliau menjawab, “Tidakkah engkau ridha mereka mendapatkan dunia sedangkan kita mendapatkan akhirat?” (HR. Al-Bukhari no. 4913 dan Muslim no. 3676)


Dalam kesempatan yang sama, Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Nabinya:

ادْعُ اللهَ فَلْيُوَسِّعْ عَلَى أُمَّتِكَ فَإِنَّ فَارِسَ وَالرُّوْمَ وُسِّعَ عَلَيْهِمْ وَأُعْطُوا الدُّنْيَا وَهُمْ لاَ يَعْبُدُوْنَ اللهَ. وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ: أَوَفِي شَكٍّ أَنْتَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ، أُولَئِكَ قَوْمٌ عُجِّلَتْ لَهُمْ طَيِّبَاتُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Mohon engkau wahai Rasulullah berdoa kepada Allah agar Allah memberikan kelapangan hidup bagi umatmu. Sungguh Allah telah melapangkan (memberi kemegahan) kepada Persia dan Romawi, padahal mereka tidak beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Rasulullah meluruskan duduknya, kemudian berkata, “Apakah engkau dalam keraguan, wahai putra Al-Khaththab? Mereka itu adalah orang-orang yang disegerakan kesenangan (kenikmatan hidup/rezeki yang baik- baik) mereka di dalam kehidupan dunia [3] ?” (HR. Al-Bukhari no. 5191 dan Muslim no. 3679)

Demikianlah nilai dunia, wahai saudariku. Dan tergambar bagimu bagaimana orang- orang yang bertakwa lagi cendikia itu mengarungi dunia mereka. Mereka enggan untuk tenggelam di dalamnya, karena dunia hanyalah tempat penyeberangan… Di ujung sana menanti negeri keabadian yang keutamaannya tiada terbandingi dengan dunia.

Al-Mustaurid bin Syaddad radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا الدُّنْيَا فِي اْلآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ

“Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan. Maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat?” (HR. Muslim no. 7126)
http://quransunnah.wordpress.com/

Jumat, 08 Oktober 2010

Profesi Terbaik Berdasarkan Zodiak


Ingin tahu profesi apa yang cocok untuk kepribadian Anda? Cari tahu lewat horoskop Anda!
(Petti Lubis, Mutia Nugraheni )

Ingin tahu profesi apa yang cocok dengan kepribadian Anda? Cari tahu lewat horoskop Anda. Berikut ini pilihan profesi yang cocok dengan karakteristik Anda sesuai zodiak, seperti dikutip jobs.aol.com.

Taurus (20 April - 20 Mei)
Pemilik bintang Taurus tergolong praktis, sistematis, tekun, sabar, jujur dan bisa diandalkan dalam kerja tim. Bidang kerja yang sempurna untuk Anda, antara lain: perbankan, keuangan, dan penelitian ilmiah.

Gemini (21 Mei - 21 Juni)
Anda sangat optimis, cerdas, energik, dan selalu ingin tahu. Anda butuh pekerjaan yang membuat Anda tidak cepat bosan, seperti pemandu wisata, penjelajah alam atau posisi marketing di tempat-tempat wisata.

Cancer (22 Juni-22 Juli)
Pemilik zodiak Cancer memiliki karakter imajinatif, dramatis, filosofis, pengayom, dan pelindung. Anda termasuk orang yang bisa memberikan nasehat terbaik. Maka itu, profesi yang cocok untuk Anda adalah di bidang hukum, psikologi, pendidikan (pengajar), perawat atau pekerja sosial.

Leo (23 Juli - 22 Agustus)
Anda sangat spontan, suka berteman, independen, dan terlahir sebagai pemimpin. Kualitas dalam diri Anda ini yang membuat Anda cocok menjabat sebagai posisi supervisor, manajer atau atasan di bidang pemerintahan negara.

Virgo (23 Agustus - 22 September)
Teliti, bijak, periang, perfeksionis, sangat detail, dan pekerja keras. Semua karakter itu menggambarkan diri Anda. Teknisi, ahli statistik, peneliti kesehatan, penyelidik, dan penerjemah bahasa merupakan pilihan karier yang sempurna untuk pemilik bintang Virgo.

Libra (22 September - 22 Oktober)
Libra sangat diplomatis, memesona, mudah bersosialisasi dan kooperatif. Hasrat untuk membuat bekerjasama dan kemampuan dalam bidang teknis, membuat Anda akan andal sebagai pengacara, mediator, negosiator atau administrator.

Scorpio (23 Oktober - 21 November )
Anda sangat intuitif, cerdas, analitis, pekerja keras, motivasi dan tahu banyak hal. Karena Anda suka untuk memecahkan misteri, pertimbangkan untuk menjadi spionase, penyelidik polisi, ahli hukum, ahli fisika, peneliti dan penulis.

Sagitarius (22 November - 21 Desember)
Sagitarius memiliki sikap positif, energi tanpa batas, suka bertualang dan memiliki sisi spiritual yang kuat. Posisi yang pas adalah sebagai sales, humas, administrasi sosial atau teologi.

Capricorn (22 Desember - 19 Januari)
Anda sangat solid, bisa diandalkan, bertanggung jawab, sangat terorganisir, berorientasi tujuan, logis dan cerdas. Anda berkembang dengan baik di posisi di mana kekuasaan yang mengandalkan matematika atau uang. Perhatikan posisi IT karena Anda suka perangkat lunak dan komputer. Anda juga cocok untuk menjadi dokter, akuntan atau pengacara.

Aquarius (20 Januari - 18 Februari)
Cerdas, orisinil, progresif, visioner, memiliki rasa kemanusiaan tinggi adalah deskripsi Aquarius. Pilih pekerjaan di astronomi, sejarah alam, penerbangan, fotografi, puisi, aktor atau musik.

Pisces (19 Februari - 20 Maret)
Pisces murah hati, ramah, sensitif, populer, artistik, serba bisa, penuh kasih dan spiritualis. Anda akan sangat baik berkecimpung dalam dunia seni seperti drama, sastra, lukisan, dan musik. Tetapi rasa belas kasih Anda juga cocok untuk posisi pekerja sosial dan peradilan.

Aries (21 Maret - 19April)
Anda adalah pribadi ambisius, sigap, antusias, berani berpendapat, tegas dan kreatif. Pilihan karier di jaringan televisi, radio, periklanan atau arsitektur, sangat cocok untuk kepribadian Anda. Anda juga tergolong pekerja yang memiliki jiwa kepemiminan yang baik. Bidang militer atau hukum juga bisa jadi profesi terbaik Anda.


Selasa, 27 Juli 2010

Cara Mengetahui Jumlah Pengunjung

anda mungkin telah memiliki blog yang bagus setelah mengikuti tutorial-tutorial dari saya di postingan sebelumnya :p, sehingga kemungkinan banyak sekali pengunjung yang datang ke blog anda karena banyak sekali komentar yang masuk di postingan anda. tapi bagaimana caranya untuk mengetahui jumlah pengunjung blog anda secara tepat dan detail? caranya sangat mudah, yaitu dengan menggunakan hit counter yang di pasang di blog anda. situs penyedia hit counter sendiri sangat banyak, tetapi yang saya sarankan adalah statcounter.com.







untuk memasang hit counter dari statcounter.com, ikuti langkah-langkah berikut:






1. masuk ke statcounter.com


2. registrasi dan isikan semua form yang diperlukan


3. dapatkan code HTML-nya


4. login ke blog anda dan klik layout-page element


5. klik add widget di tempat yang anda inginkan


6. pilih HTML/JavaScript


7. pastekan kode yang anda dapatkan tadi


8. lihat blog untuk melihat perubahan






ketika anda pertama kali memasang hit counter, nilainya akan 0 karena jumlah pengunjung sebelum dipasang hit counter tidak bisa dihitung. anda hanya bisa menghitung jumlah pengunjung yang datang setelah memasang hit counter.

http://www.trik-ngeblog.co.cc